28.6.19

DI BALIK SILATUR RAHMI

Silaturahmi


Manusia adalah makhluk penakut. Sejak mula sudah digariskan untuk gentar menghadapi kesepian. Bacalah kisahnya, betapa gembira Nabi Adam saat Allah menciptakan Hawa untuk menemaninya. Itu bukti betapa kita tidak boleh macak paling ahli surga dan menilai orang lain serba keliru. Sebab surga akan sepi. Dan percayalah, kesepian tetap bukan hal menyenangkan, meski di surga sekalipun. 

Wis tinakdir Gusti bahwa manusia itu berkoloni, bersaudara, berteman, dan hidup semrawung. Kalau ada yang tidak begitu, mungkin dia khilaf atau mungkin sedang tidak enak badan. 

Jangankan kok sama saudara sedarah, tetangga, dan teman sekolah, dengan sesama pesepeda ontel, pemotor Mio, pecinta Avanza, atau sesama penghobi manuk perkutut pun kita membangun komunitas. 

Saya sepenuhnya percaya bahwa silaturahmi dapat melapangkan jalan rezeki. Barang sekadar jamuan minum teh, sajian rengginang lorjuk, sangu uang, hingga koneksi pekerjaan bisa lahir dari pertautan hubungan di antara mereka yang sering berkumpul dan kerap saling mengunjungi.

Oya, silaturahmi juga dapat memperpanjang usia. Kata Gus Dur, orang yang rajin bersilaturahmi rajin mengunjungi rumah saudara dan sanak kerabatnya. Bisa jadi, saat malaikat Izrail datang untuk mencabut nyawa, yang bersangkutan tak ada di rumah karena sedang nglencer ke rumah saudara .

1 comment: